30.5.12

Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin

Posted by | |



Dia bagai malaikat bagi keluarga kami.
Merengkuh aku, adikku, dan ibu dari kehidupan jalan yang miskin dan nestapa.
Memberikan makanan, tempat berteduh, sekolah dan janji masa depan yang lebih baik.

Dia sungguh bagai malaikan bagi keluarga kami.
Memberikan kasih sayang, perhatian dan teladan tanpa mengharap budi sekalipun.
Dan lihatah, aku membalas itu semua dengan membiarkan mekar perasaan ini.

Ibu benar, tak layak aku mencintai malaikat keluarga kami.
Tak pantas.
Maafkan aku, Ibu.
Perasaan kagm, tersepona, atau entahlah itu muncul tak tertahankan bahkan sejak rambutku masih dikepang dua.

Sekarang, ketika ku tahu dia boleh jadi tidak menganggapku lebih dari seorang adik yang tidak tahu diri, biarlah...
Biarkan aku luruh ke bumi seperti sehelai daun....
Daun yang tidak pernah membenci angin meski harus terenggukan dari tangkai pohonnya.







oleh:
Tere-Leye
darwisdarwis@yahoo.com
www.goodreads.com

0 komentar:

Posting Komentar